Assalamu'alaikum... Welcome in My Site!

Pages

Wednesday 24 March 2010

Menunggu Mati

Share/Bookmark
Semburat merah di ufuk barat perlahan menghilang
Pelan, kelam pun datang
Mata sipit sang bulan melirikku dari sela awan
Seakan enggan menyorotkan cahayanya padaku



Hatiku berdebar dalam sebuah penantian
Menahan nafas detik demi detik
Dan nyanyian burung hantu tiba-tiba terhenti
Kelelawar pun mengepakkan sayapnya pergi
Suara-suara yang kubenci itu pun kembali
Desing nyaring yang memekakkan kuping
Gaduh yang membuat jenuh
Seperti malam-malam yang lalu



Jeritan perih memekik di ujung sana
Oh tidaaak…., aku kenal suara itu
Itu temanku sejak puluhan tahun lalu
Sungguh pilu bak disayat sembilu
Jeritan lain menyusul terdengar dekat
Ku tau itu saudara sepupuku
Dan aku pun semakin lunglai
Ketika tetanggaku roboh satu per satu



Batinku menjerit
Ingin berlari tapi hanya mampu terpaku
Dengan penuh asa kuminta tolong pada-Nya
Langit menitikkan air mata seakan itu jawabnya
Namaku Jati
Akulah penghuni terakhir di hutan ini
Kini kupasrah menghitung hari
Karna kutau, esok ku akan mati





0 komentar:

Post a Comment

Saya cuma manusia biasa yang pasti gak pernah luput dari salah.
Dimohon kritik dan saran para Agan dan Sist semua.
Komen 1 dapat kupon, 10 komen dapat gelas, 20 komen dapat piring, periode 2 detik setelah baca tulisan ini. Hehehe...